Monday, 17 February 2014

Pergerakan Lempeng Bumi...







Halo semua.. sudah lama saya tidak posting (padahal baru 1) hehehheee... baiklah sekarang saya akan membahas mengenai pergerakan lempeng... pergerakan lempeng??? emangnya ada lempeng yaaa??? bukannya itu lempeng sejenis makanan??? *itu mah lemperrrrrrrrr kaliiiiiiiiiiiiiii... 

Saatnya seriusssss...

Nah.. ternyata aktivitas kegempaan  dan tsunami di wilayah Indonesia ini sangat berkaitan dengan pergerakan lempeng alias adanya aktivitas tektonik di bawah bumi... Lalu, apa sih lempeng bumi dan pergerakannya itu??? mari kita bahas secara bersama-sama..

A. Pengertian Lempeng

Lempeng tektonik adalah "segmen keras kerak bumi yang mengandung magma di bawahnya". Ketebalan lempeng tektonik, ini rata-rata sekitar 50 mil (80 km). Di bawah lapisan lempeng merupakan sebagian cair inti bumi, yang disebut mantel. Mantel dalam keadaan gerakan konstan yang didorong oleh panas dari inti bumi, dan bertindak seperti sebuah ban berjalan yang bergerak perlahan-lahan lempeng dan mengambang ke atas. Dan inilah yang membuat lempeng-lempeng bumi ini dapat bergerak.

Di planet bumi ini ada 14 lempeng pembentuk daratan dan dasar lautan yaitu;


  1. Lempeng Pasifik
  2. Lempeng Juan de Fuca
  3. Lempeng Amerika Utara
  4. Lempeng Amerika Selatan
  5. Lempeng Karibia
  6. Lempeng Cocos
  7. Lempeng Nazca
  8. Lempeng scotia
  9. Lempeng Antartika
  10. Lempeng Afrika
  11. Lempeng arab
  12. Lempeng Eurasia
  13. Lempeng Indo-Australia
  14. Lempeng Filipina
Pengertian lempeng kita sudah tahu, sekarang saatnya kita membahas mengenai pergerakan lempeng..
 
B. Pergerakan Lempeng

Dalam tulisan di atas kita tahu bahwa lempeng bumi bergerak karena adanya cairan di bawahnya. Lempeng-lempeng ini bergerak dengan kecepatan sekitar 1-3 inci pertahunnya. Pada awal pembentukan bumi, lempeng-lempeng daratan ini menyatu alias dahulu kala bumi hanya memiliki 1 daratan dan 1 lautan. Daratan yang maha luas itu diberi nama Pangea. Pangea terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu. 

Karena adanya arus panas yang ada di bawah lempeng dan adanya beberapa celah di daratan ini (sekitar 200 juta tahun yang lalu) akhirnya lama-kelamaan daratan ini terbagi menjadi 2 yaitu Benua Laurasia di belahan utara dan Benua Gondwana di belahan selatan. Nah... Benua Laurasia ini merupakan nenek moyang dari Benua Asia, Eropa dan Amerika Utara. Sedangkan, Benua Godwana merupakan nenek moyang dari Benua Antartika, Afrika, Amerika Selatan, Australia, pulau Irian, Selandia Baru, Kaledonia Baru, India dan Madagaskar.
 
Baiklah, sekarang kita akan bahas mengenai tipe pergerakan lempeng.. Sudah siap????? Ini dia ulasannya...

Ada 3 tipe pergerakan lempeng yang terjadi di planet kita. Apa saja itu??

1. Tipe Divergen 

Tipe divergen berarti tipe saling menjauhi (divergen = divorce = berpisah). Contoh dari lempeng-lempeng yang bergerak saling menjauhi ini adalah antara Benua Amerika Selatan dengan Benua Afrika. Menurut seorang ahli meteorologi dari Jerman, Alfred Wegener, beliau memberikan bukti bahwa ada kesamaan garis pantai antara Benua Amerika Selatan dengan Benua Afrika. Apabila kedua benua tersebut disatukan, maka garis pantainya akan serasi satu sama lain. Kemudian ia juga mengajukan bukti dokumentasi fosil Mesosaurus yang sejenis dan hanya ditemukan di kedua sisi benua tersebut. Diyakini bahwa Mesosaurus ini ketika hidupnya tidak akan dapat melintasi samudera yang luas di antara kedua benua ini. Sisa-sisa organisme yang ditemukan tampaknya menjadi bukti menyatunya dua benua ini selama Masa Paleozoikum dan Awal Mesozoikum. 


Saat ini manusia modern sedang menjadi saksi terbelahnya benua Afrika bagian timur lohhhh.... Di bawah ini merupakan ilustrasinya...

                                                                             

Selain itu tipe pergerakan ini juga banyak terdapat di wilayah samudera. Ilustrasinya dapat kita lihat di bawah ini.

2. Tipe Konvergen

Tipe konvergen berarti saling bertumbukan (konvergen = konvrensi = bertemu). Contoh dari lempeng-lempeng yang bergerak saling bertumbukan adalah antara lempeng Indo-Australia dengan Benua Eurasia yang akhirnya membentuk kepulauan Indonesia. Saat dua lempeng bertumbukkan satu sama lain, zona subduksi terbentuk. Hasilnya tergantung kepada sifat lempeng yang saling bertumbukkan. Di zona subduksi, lempeng yang bersubduksi, biasanya merupakan lempeng oseanik. Lempeng oseanik ini bersifat lebih lunak daripada lempeng benua. Hal ini dikarenakan lempeng oseanik merupakan hasil dari pembekuan magma secara cepat yang terbentuk di zona Mid Oceanic Ridge dan bergerak menjauhi zona ini.

                                                                                                     


 3. Sesar Mendatar

Sesar mendatar merupakan gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform).

                                                                               


Sepertinya sekian dulu penjelasan saya... Kita akan bertemu dalam tulisan-tulisan saya selanjutnya... Semoga tulisan ini bermanfaat...

No comments:

Post a Comment